Rabu, 17 Juni 2009

CAFE HIU HADIR DI SURABAYA




KINI MASYARAKAT SURABAYA BISA MENIKMATI HIDANGAN DAGING HIU
TANPA HARUS KE HOTEL BERBINTANG


Bermula dari keinginan untuk punya bisnis sendiri walaupun kecil-kecilan (setelah jenuh hanya jadi pegawai di sebuah BUMN), akhirnya lewat pembicaraan santai dengan seorang teman, terbetik ide untuk membangun bisnis di bidang kuliner, sesuai minat kami berdua. Kebetulan pula, teman saya ini sudah berpengalaman menjadi mitra SOGO dalam melayani catering seluruh karyawan SOGO, baik yang di Tunjungan Plaza maupun yang di Galaxi Mall. Jadi, bisnis kuliner bukan hal asing baginya.

Tapi mo jual makanan apa yach? Surabaya adalah surga bagi penikmat kuliner, so, hampir semua masakan dijual di kota ini. Akhirnya, muncullah ide membuat resto yang khusus menyajikan aneka masakan dari ikan hiu. Kebetulan teman saya ini punya kenalan eksportir hiu dan dia sudah beberapa kali pernah membeli hiu sisa ekspor untuk diolah jadi masakan. Hiu! Ya, kuliner jenis ini masih langka di Surabaya! Kalo nasi bebek, burung dara goreng, ayam kampung, sampe belut pun sudah banyak dijual mulai dari warung kaki lima sampai restoran. Jadi, pilihan untuk menyajikan aneka hidangan dariikan hiu, tampaknya bukan keputusan yang salah. Setidaknya belum banyak pesaing.

Lokasi yang kami pilih untuk buka warung adalah Royal Plaza, salah satu pusat perbelanjaan yang terletak di Surabaya selatan (agak ke barat) ini pengunjungnya cukup rame kalo pas weekend, bahkan di hari biasa pun gak sepi-sepi amat. Mayoritas pengunjung Royal Plaza adalah masyarakat kelas menengah yang umumnya berbelanja bersama keluarga, atau anak muda yang datang berombongan dengan teman-teman atau pacar. Memang niat kami adalah menghadirkan sajian daging hiu – yang selama ini selalu identik dengan harga mahal – bagi masyarakat kelas menengah yang pengen mencicipi ikan yang hidup di laut dalam ini. Dengan porsi sedang, kami bisa menyajikan aneka masakan daging hiu dengan harga cukup terjangkau, berkisar antara Rp. 10.000,- s/d Rp. 15.000,-.

Ikan hiu atau dalam bahasa latinnya disebut Pomacanthus Navarthus banyak sekali kita temukan di perairan Indonesia. Ikan hiu merupakan 7% dari seluruh jenis ikan yang ada. Sebagian besar menghuni perairan laut di semua samudera maupun perairan air tawar. Jenisnya beranekaragam mulai dari yang terbesar yaitu ikan hiu paus (whale shark), Rhincodon typus yang berukuran panjang tubuh 14 meter hingga yang terkecil berukuran panjang 15 cm yaitu Squaliolus laticadus. Separuh dari semua jenis ikan hiu panjangnya tidak lebih dari 1 meter dan sekitar 80% ukuran tubuhnya lebih kecil dari ukuran tubuh orang dewasa umumnya. Menurut evolusi, ikan hiu merupakan salah satu hewan yang dapat hidup di laut selama ratusan juta tahun lamanya. Mereka mampu melawan kepunahan melalui keanekaragaman relative. Oleh sebab itu menjadi species indicator yang baik guna mengukur dampak kegiatan manusia di dalam ekosistem laut. Di dalam rantai makanan pada ekosistem laut, ikan hiu menduduki tingkatan konsumen puncak (top level) sebagai predator yang amat berpengaruh bagi keseimbangan ekosistem. Banyak pakar kelautan meyakini bahwa ikan hiu merupakan mahluk vital dalam menjaga keanekaragaman hayati, khususnya di perairan laut.

Ikan Hiu memiliki keistimewaan punya 7 (tujuh) indra, yakni pendengaran, penciuman (dapat mencapai beberapa mil jauhnya), peraba (touch), penglihatan, pengecapan (taste), rangsangan listrik (electrosense) serta garis tepidan organ-organ titik (pit organ) untuk menangkap getaran yang lemah. Ikan bertulang rawan ini dikenal sebagai jenis yang mampu bermigrasi sangat jauh (migratory species) mengarungi samudera melintasi batas Negara dan benus untuk mencari pakan dan berproduksi. Menurut laporan Wild Aid : The of the Line ? Global Threat to Shark yang ditulis Susie Watts (2001), seekor ikan hiu biru (Blue shark), Prionace glauca yang diberi tanda (tag) di Tasmania tahun 2000 tertangkap di perairan bagian tenggara Afrika yang berjarak lebih kurang 9.500 km. Kejadian serupa dialami pula oleh ikan hiu jenis Spiny dogfish, Squalus acanthias yang diberi tanda (tag) di Negara bagian AS, muncul perairan Jepang tujuh tahun kemudian setelah menempuh perjalanan sejauh 6.600 km. Tertangkapnya ikan hiu tersebut sebagian besar adalah karena tersangkut jarring longline oleh kapal penangkap ikan.
Selain dagingnya, bagian-bagian tubuh ikan hiu yang dapat dimanfaatkan oleh manusia antara lain :
· minyak hati untuk bahan pencelupan dan industri tekstil, pabrik pelumas, cat, kosmetik,
· sumber vitamin A dan produk farmasi,
· squalane dari hati untuk dibuat dibuat obat (bersifat medis),
· darah digunakan dalam bidang kedokteran (anti koagulan),
· kornea mata untuk transplantasi mata manusia,
· tulang rawan dan sari tulang rawan digunakan untuk pengobatan penyakit tulang, kanker,
· kulit biautan dan obat luka bakar,
· gigi untuk perhiasan dan senjata (oleh suku maori) serta cindramata,
· kulit digunakan untuk bahan makanan, penggosok dan pembuatan pakaian renang
· sirip punggung merupakan makanan mahal setelah dibuat soup. Harga semangkuk soup sirip hiu mencapai US$ 100,00 di restoran-restoran seafood di seluruh dunia.

Beberapa khasiat ikan hiu antara lain :
1. Squalene sebagai penguat dan penambah gairah hidup
Pada Lansia dapat memulihkan kadar hormon estrogen (pada wanita) maupun testoteron (pada pria), sehingga dapat meningkatkan meningkatkan gairah seks, memperbaiki & meningkatkan fungsi kelenjar kelamin dan pituitari yang terkenal sebagai pangkal reaksi sumber gairah.

2. Sebagai penguat fungsi dan penyembuh penyakit hati
Kesimpulan beberapa rumah sakit milik Universitas di Tokyo & Fakuoka serta RS Nasional di Jepang, setelah dicoba untuk mengobati para penderita radang hati/Lever.

3. Berkasiat Untuk Penyakit deabetes militus (dapat menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh)
Kencing manis (Diabetes militus) adalah suatu penyakit akibat kekurangan insulin. Insulin adalah sejenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Squalene adalah bahan baku untuk pembuatan hormon insulin. Squalene selain berfungsi untuk memperkuat dan memperbaiki kelenjar pancreas, juga membantu mempertinggi produksi Insulin.

4. Meningkatkan Ketahanan Tubuh(menjaga stamina)
Molekul squalene terdiri dari polimer isoprene yang disebut terpene dan triterpene. Zat ini sudah terbukti sebagai interferon inducer. Interferon dapat meningkatkan jumlah & aktifitas sel-sel dalam sumsum tulang, kelenjar getah bening, hati & tymus sehingga dapat membantu memperbaiki sistem ketahanan tubuh (sistem immunologi).

5. Berfungsi Sebagai Desinfektan Pada Luka
Squalene adalah sebagai sumber pensuplai oksigen yang efektif. Seperti halnya pada Ozon (O3) yang bersifat pensteril dan pensuplai O2. Luka atau radang bukan saja menjadi steril dan cepat sembuh , tetapi juga tidak terasa nyeri/sakit .

6. Menghilangkan Letih Lesu Dan Pegal Linu
Rasa letih lesu & pegal linu akibat dari pengendapan asam laktat di dalam otot skelet karena terjadi pembakaran yang tidak sempurna. Squalene yang kaya akan oksigen di dalam tubuh akan mengalir dan menyebar ke semua jaringan tubuh dan mensuplai oksigen. Dengan demikian asam laktat yang mengendap dalam serabut otot akan dioksider sampai habis menjadi CO2 , H2O dan energi. Maka akhirnya fungsi otot pulih kembali dan badan merasa segar dan sehat.

7. Pelembab , Pelicin Dan Penghalus Kulit
Squalene bila dioleskan pada kulit dengan mudah sekali dapat diserap. Squalene sudah dapat diserap dalam waktu 0,5 detik dan tersebar seluas 1 mm dan dalam waktu kurang dari 1 menit sudah mencapai dan tersebar dalam pembuluh darah kapiler. Karena squalene adalah konstituen normal dan getah sebum maka sangat bermanfaat sekali sebagai pelembab , pelicin , penghalus dan penghilang keriput kulit.

8. Bermanfaat Untuk Tukak Lambung Dan Usus Duabelas Jari
Menurut majalah kedokteran Amerika , dilaporkan bahwa squalene sangat bermanfaat dan berkasiat untuk mengobati tukak lambung dan usus duabelas jari tanpa menimbulkan efek samping.

9. Dapat Mencegah Kanker
Dr. Tsujimoto telah menguraikan bahwa squalene berperan sebagai pensuplai oksigen dan memperlancar serta mempertinggi metabolisme. Dengan demikian jaringan kanker yang miskin akan oksigen dan asam itu dapat dinetralisir oleh squalene yang kaya oksigen.
Squalene mengandung senyawa yang terdiri dari terpene dan triterpene , kedua zat kimia ini sudah dibuktikan berfungsi sebagai interferon inducer. Zat yang akhir ini berfungsi meningkatkan dan mengaktifkan sel-sel limfosit T , terutama Natural killer cell. Natural killer cell adalah pembunuh sel-sel kanker.

10. Dapat menstabilkan fungsi kerja Jantung
Beberapa riset sebelumnya melaporkan bahwa peningkatan konsumsi ikan hiu atau pun minyak ikan berdampak pada penurunan risiko kematian akibat serangan jantung. Fakta ini pun lalu memunculkan ide bahwa minyak ikan dapat menyeimbangkan atau menstabilkan ritme jantung.
(sumber : www.forumkami.com/forum/kesehatan/)

Bagi anda yang ingin mencicipi kelezatan ikan hiu yang bermanfaat bagi kesehatan, silakan kunjungi Café kami : CAFÉ HIU di Royal Plaza, Jl. A Yani, Surabaya, Lantai 3, STUDIO Foodcourt Blok O2 no.12. Kami mulai buka sejak 20 Juni 2009, setiap hari mulai jam 10.00 WIB sampai 21.00 WIB. Kecuali hari Senin, kami tutup. Khusus hari besar ato libur nasional, meski Senin kami tetap buka seperti biasa.
Komitmen kami adalah menyajikan makan sehat berkhasiat. Masakan di Café kami dijamin bebas MSG (monosodium glutamat). Selama bulan promosi dari tanggal 20 Juni 2009 s/d 20 Juli 2009 untuk setiap pembelian senilai Rp 30.000,- atau lebih (tidak berlaku kelipatan) akan mendapat voucher potongan harga yang dapat digunakan untuk pembelian berikutnya. Jadi, tunggu apa lagi?! Ajaklah serta keluarga, kerabat dan rekan-rekan anda berwisata kuliner di Café Hiu.


by : Ira (Sby, 17 Juni 2009)

Tidak ada komentar: