Jumat, 06 Juni 2008

BERBAHAGIA DENGAN PILIHAN HIDUP KITA




Oleh: Eko Jalu Santoso


Beberapa waktu lalu sekembalinya saya dari Surabaya, saya menggunakan taxi dalam perjalanan pulang dari Bandara Soekarno Hatta menuju rumah saya di kawasan Cibubur. Dengan ramah sopir taxi ini mempersilakan saya, menyapa saya dan menanyakan perjalanan saya. Tidak ada yang istimewa dari taxi ini, tetapi yang membuat berbeda adalah keramahan si sopir taxi ini dibandingkan dengan beberapa sopir taxi lainnya yang sering saya naiki sebelumnya. Selama perjalanan, kamipun terlibat saling pembicaraan yang akrab. Dari pembicaraan saya menangkap bahwa sopir taxi ini (namanya Sunardi) merasa cukup bahagia dan sangat menikmati pekerjaannya sebagai sopir taxi.

Begitu bersahabat dan ramahnya dia, tanpa sungkan saya mencoba menanyakan mengenai keluarganya dan penghasilannya dari menjadi sopir taxi . Dengan semangat dia menceritakan istrinya dan keempat anak-anaknya yang masih sekolah dan tinggal di Bekasi Timur. Meskipun penghasilannya termasuk pas-pasan, namun ia merasa sangat bersyukur dapat mengangsur sebuah rumah sederhana melalui KPR yang ditinggali keluarganya sekarang. Dia mengatakan kepada saya kalau sangat mensyukuri dan menikmati pekerjaannya saat ini, menikmati hidupnya, menikmati kebahagiaannya bersama keluarganya.

Saya sempat merenung sejenak dan tidak habis pikir, ketika membandingkan sopir taxi ini dengan beberapa kawan saya yang saat ini bekerja sebagai eksekutif, pengusaha, manager, general manager, direktur di beberapa perusahaan besar di Jakarta. Mereka ini bekerja di gedung perkantoran yang megah, ruangan kerja yang nyaman, memiliki penghasilan puluhan kali lipat dibandingkan sopir taxi ini setiap bulannya. Mereka tinggal di rumah real estate yang mewah, pekerjaan rumah dibantu oleh pembantu, memiliki kendaraan pribadi yang nyaman dan segala perlengkapan canggih untuk kemudahan hidupnya. Tetapi seringkali ketika bertemu mereka dan berbincang dengannya, mereka seringkali mengeluh, mengatakan tidak memiliki waktu, selalu diburu-buru oleh target dan pekerjaan. Mereka sering merasakan hidupnya tertekan, hidupnya penuh dengan kekawatiran, mengeluh stress, merasa kehabisan waktu dan tidak pernah bisa merasakan kedamaian hati.

Mereka begitu sibuknya mementingkan kariernya, mengejar kehidupan dunianya, mengejar kekayaan harta, seringkali mengabaikan kehidupan sosial dan kebutuhan makanan untuk pemenuhan kekayaan jiwanya. Meskipun sudah hidup berkecukupan, seringkali masih mengeluh kurang bahagia karena kurang bersyukur dengan apa yang sudah diraihnya selama ini.

Akhirnya saya lebih menyadari bahwa kebahagiaan hidup tidaklah semata-mata diperoleh melalui tingginya jabatan, fasilitas atau banyaknya harta yang sudah dimiliki, tetapi sesungguhnya ada dalam bagaimana kita menikmati setiap pilihan hidup yang dilakukan, menerima setiap yang didapatkan dengan keikhlasan, rasa syukur atas karunia Allah yang diperolehnya.

Sahabat, setiap orang berhak memilih kehidupannya, karena hidup adalah pilihan. Yang perlu kita sadari adalah ketika kita sudah menentukan pilihan kehidupan kita, maka berusahalah menjiwai peran kehidupan tersebut dan menjadikannya pilihan hidup yang dapat membahagiakan kita. Berusahalah menjadikan setiap pilihan kehidupan yang kita jalani menjadi bagian dari kebahagiaan kita. Bagaimana caranya ? Dalam salah satu bab di buku saya “The Art of Life Revolution” yang diterbitkan Elex Media Komputindo, saya membahasnya mengenai masalah ini secara lengkap dan detail. Setidaknya ada tujuh prinsip yang perlu diperhatikan dalam menjadikan realitas kehidupan kita saat ini menjadi sumber kebahagiaan hidup kita.

Sahabat, kalau kita saat ini menghabiskan sepertiga waktu hidup untuk bekerja, berusahalah memberikan makna pada pekerjaan kita sehingga menjadi bagian dari kebahagiaan kita. Kalau kita menghabiskan sebagian hidup dengan berbisnis, maka berusahalah memberi makna perbedaan yang lebih bernilai dalam bisnis kita, sehingga menjadikannya bagian dari kebahagiaan kita. Kalau kita menghabiskan sebagian besar hidup dengan pasangan hidup kita, maka berusalah menjadikan pasangan hidup kita menjadi sumber kebahagiaan kita.

Intinya, apapun pilihan hidup yang sudah kita tentukan, jadikanlah sebagai bagian dari sumber kebahagiaan kita. Kalau kita merasakan tidak bahagia dalam apa yang kita kerjakan saat ini, bagaimana mungkin mengharapkan kebahagiaan dalam realitas kehidupan kita ?

Penting bagi kita memiliki kesadaran untuk memberikan makna perbedaan yang lebih bernilai dalam setiap pekerjaan, hidup maupun bisnis yang kita lakukan saat ini.

Penting bagi kita untuk memberikan nilai yang lebih bermakna dan mulia dalam setiap pilihan hidup yang sudah ditentukan agar menjadikannya sebagai bagian dari kebahagiaan.

Kalau kita menyadari bahwa pilihan pekerjaan dan hidup yang kita lakukan saat ini belumlah memberikan potensi kebahagiaan bagi diri kita, maka segeralah melakukan perubahan. Perubahan dapat diartikan dalam sikap kita, cara berpikir kita, tindakan kita atau dalam pilihan hidup kita. Karena apa yang akan kita hadapi di masa mendatang adalah hasil dari pilihan kita saat ini. Apa yang akan kita lakukan saat ini akan menjadi sebab dari hasil yang akan kita nikmati di masa mendatang. Dengarkan suara hati terdalam dalam menentukan setiap pilihan kehidupan, sehingga apa yang kita lakukan dapat menjadi bagian dari kebahagiaan hidup kita.

Dalam soal kebahagiaan hidup, ada sebuah ungkapan bijak yang pantas kita renungkan adalah,
“Dalam soal menikmati kebahagiaan hidup, sebaiknya jangan hanya menunggu ibu peri yang mengayunkan tongkat ajaibnya untuk memberikan kebahagiaan. Namun kita harus berusaha menjadi ibu peri yang memainkan tongkat ajaib kita sendiri.”

Apakah aktivitas pilihan hidup Anda dalam bekerja, berbisnis telah menjadi sumber kebahagiaan Anda ? Lebih pastinya Anda dapat bertanya demikian, “kalau Anda meninggal hari ini, akankah Anda bahagia dengan cara Anda menghabiskan umur kehidupan selama ini ? Mampukah Anda berdiri dihadapan sang Khalik dan berkata kepada-NYA, akau merasa bahagia karena telah melakukan tugasku dalam kehidupan sesuai amanah yang Tuhan berikan ?
Renungkanlah dan pastikanlah bahwa pilihan hidup anda saat ini telah benar-benar sesuai dengan suara hati Anda. Karena apa yang menjadi kebahagiaan hidup kita, bukanlah tercipta secara kebetulan, melainkan tercipta oleh karena pilihan yang kita tentukan.

Semoga Bermanfaat. Salam Motivasi Nurani.

***Eko Jalu Santoso adalah Penulis Buku “The Art of Life Revolution”, diterbitkan Elex Media Komputindo,
Founder Motivasi Indonesia: motivasiindonesia-subscribe@yahoogroups.com

Tidak ada komentar: